PENGERTIAN AKAD
Kata akad berasal dari bahasa arab al-‘aqd yang secara etimologi
berarti perikatan, perjanjian, dan pemufakatan (al-ittifaq). Secara terminologi
akad didefinisikan dengan:
إرتباط
إيجاب بقبول على وجه مشــروع يثبت أثره في محلّه.
“pertalian
ijab (pernyataan melakukan ikatan) dan kabul (pernyataan penerimaan ikatan)
sesuai dengan kehendak syariat yang berpengaruh kepada objek perikatan”.
Kata-kata yang dicantaumkan “sesuai dengan kehendak syariat”
maksudnya bahwa seluruh perikatan yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih
tidak di anggap sah apabila tidak sejalan dengan kehendak syara’. Misalnya,
kesepakatan untuk melakukan transaksi riba, menipu orang lain, atau merampok
kekayaan orang lain. Adapun percantuman kata-kata “berpengaruh pada objek
perikatan” maksudnya adalah terjadinya perpindahan pemilikan dari satu pihak (
yang melakukan ijab) kepada pihak yang lain (yang menyatakan kabul).
Habi Ash Shiddieqy, yang mengutip definisi yang dikemukakan
Al-Sanhury, akad ialah:
إرتباط إيجاب بقبول على وجه مشــروع يثبت التراضى
“perikatan ijab dan kabul yang dibenarkan
syara’ yeng menetapkan kerelaan kedua belah pihak”.
Ada pula yang mendefinisikan, akad ialah:
ربط أجزاء التصرف بالإيجاب والقبول شرعا.
“Ikatan
atas bagian-bagian tasharruf (pengelolaan) menurut syara’ dengan cara serah
terima”.
Rukun-Rukun dan Syarat-Syarat Akad.
1.
Rukun-Rukun
Akad.
Rukun-Rukun
akad sebagai berikut:
a.
‘Aqaid,
adalah orang yang berakad
b.
Ma’qud
‘alaih, ialah benda-benda yang diakadkan, seperti benda-benda yang dijual dalam
akad jual beli, dalam akad hibah (pemberian), gadai, utang yang dijamin
seseorang dalam akad kafalah.
c.
Maudhu’
al-aqd, yaitu tujuan atau maksud pokok mengadakan akad. Dalam akad jual beli
misalnya tujuan pokok yaitu memindahkan barang dari penjual kepada pembeli
dengan diberi ganti.
d.
Shighat
al-aqd yaitu ijab kabul.
Hal-hal
yang harus diperhatikan dalam sighat al-aqd ialah:
1)
Shighat
al-aqd harus jelas pengertiannya.
2)
Harus
bersesuaian antara ijab dan kabul
3)
Menggambarkan
kesungguhan kemauan dari pihak-pihak yang bersangkutan, tidak terpaksa, dan
tidak karena diancam atau ditakut-takuti oleh orang lain karena dalam tijarah (jual
beli) harus saling merelakan.
Mengucapkan dengan lidah merupakan salah satu cara yang ditempuh
dalam mengadakan akad, tetapi ada juga cara yang lain dapat menggambarkan
kehendak untuk beraka. Para ulama fiqh menerangkan beberapa cara yang ditempuh
dalam akad, yaitu:
1)
Dengan
cara tulisan (kitabah), misalnya dua ‘aqaid berjauhan tempatnya, maka ijab
kabul boleh dengan kitabah. Atas dasar inilah para fuqaha membentuk kaidah:
الكتابة
كالخطاب
“tulisan itu sama dengan ucapan”
Dengan ketentuan, kitabah tersebut dapat dipahami kedua belah pihak
dengan jelas.
2)
Isyarat.
Bagi orang-orang tertentu, akad atau ijab dan kabul, tidak dapat dilaksanakan
dengan ucapan dan tulisan, misalnya seseorang yang bisu tidak dapat mengadakan
ijab kabul dengan bahasa, orang yang tidak pandai tulis baca tidak mampu
mengadakan ijab dan kabul dengan tulisan. Maka orang yang bisu dan tidak pandai
tulis baca tidak dapat melakukan ijab kabul dengan ucapan dan tulisan. Dengan
demikian, kabul atau akad dilakukan dengan isyarat. Maka dibuatkan kaidah
sebagai berikut:
الإشارة
المعهودة لأخرس كالبيان باللسان
“isyarat bagi orang bisu sama dengan ucapan
lidah”.
3)
Ta’athi (saling memberi), seperti seseorang yang melakukan pemberian
kepada seseorang dan orang tersebut memberikan imbalan kepada yang memberi
tanpa ditentukan besar imbalannya. Dengan contoh sebagai berikut: seorang
pengail ikan sering memberikan ikan hasil pancingannya kepada seoarng petani,
petani ini mwemberi beberapa liter beras kepada pengail yang memberikan ikan
tanpa disebutkan besar imbalan yang dikehendaki oleh pemberi ikan. Proses
diatas dinamakan ta’athi, tetapi menurut sebagian ulama, jual beli
seperti itu tidak dibenarkan.
4)
Lisan
al-hal. Menurut sebagian ulama, apabila
seseorang meninggalkan barang-barang dihadapan orang lain, kemudian dia pergi
dan orang yang di tinggali barang-barang itu berdiam diri saja, hal itu
dipandang telah ada akad ida’ (titipan) antara orang yang meletakkan
barang dan yang menghadapi barang
titipan ini dengan jalan dalalah al-hal.
Hubungi : 0822 – 9914 – 4728 (Rizky)
BalasHapusMenikah adalah tujuan dan impian Semua orang, Melalui HIS Graha Elnusa Wedding Package , anda bisa mendapatkan paket lengkap mulai dari fasilitas gedung full ac, full carpet, dan lampu chandeliar yg cantik, catering dengan vendor yang berpengalaman, dekorasi, rias busana, musik entertainment, dan photoghraphy serta videography.
Kenyaman dan kemewahan yang anda dapat adalah tujuan utama kami.